Minggu, 30 Mei 2021
SENJA
Minggu, 23 Mei 2021
KEMBALI KE RUTINITAS SETELAH LIBUR LEBARAN
Walau masih bulan syawal tetapi semua aktivitas sudah kembali lagi, dengan segala protokol kesehatannya.
Kembali buka laptop dengan segala rutinitas aktivitasnya. Ternyata banyak deretan pekerjaan menanti ๐คฃ
Kembali jalan kaki, yang sempat libur hampir dua minggu dan bahkan selama bulan puasa lumayan turun pace-nya.
Kembali rutinitas masak-masak, yang walaupun agak fitri sekali ya isinya (itu foto kemarin, sekarang agak lumayan penuh lah)
Minggu, 16 Mei 2021
SEBUAH CERITA TENTANG PUASA DAN LEBARAN DI 2021
Kebudayaan atau bisa disebut kebiasaan pada umumnya tersebar di Indonesia itu banyak banget, terutama ketika dalam menyambut bulan puasa dan atau lebaran, hampir setiap daerah di Indonesia punya cara dan acara sendiri untuk merayakannya.
Sebuah kegalauan ketika pandemik sekarang, mau tak mau banyak kebiasaan yang biasa kita lakukan, tidak diperbolehkan bahkan dibatasi.
Beberapa cerita yang kulalui selama puasa dan lebaran ini, biar jadi kenangan betapa surveyornya saya dan teman-teman yang baca artikel ini, bisa bertahan dengan caranya masing-masing di masa serba luar biasa ini.
FASE MAKAN SAHUR SEBAGIAN UMAT INDONESIA
Menu sahur hari pertama dan hari terakhir
Sungguh perbedaan yang sangat mencolok sekali ๐๐๐
Terniat sampai akhirnya, ya udahlah yang penting sahur krn puasa terakhir pasti butuh energi yang besar
Jadi siklus menu sahur itu nyata adanya, cuma bedanya pada umumnya karena faktor finansial tp bisa jadi menu sahur dipengaruhi faktor kemalasan (saya lah contohnya).
Semoga kita dipertemukan kembali ramadan berikutnya ๐ฅบ
TAK BOLEH MUDIK KEMBALI DI 2021
Mereka hanya ingin berjumpa dengan orang terkasih
Mereka hanya ingin menjadi dirinya sendiri di tempat ternyaman mereka
Mereka bukan tak tahu akan segala resiko
Mereka bukan seolah tak sayang dan tak membayangkan bagaimana kedepannya
Mereka bukan tak menghargai para tenaga ahli yang berperan untuk menghalau dan memberikan edukasi saat nekat
Mereka hanya rindu kampung halaman
Angkat topi bagi siapapun yang tetap memutuskan untuk tidak mudik
Dan bagi yang memang memutuskan mudik, jangan jaga kesehatan serta protokoler kesehatan dan hargailah perasaan mereka-mereka yang tetap memutuskan untuk tidak mudik
KANGEN MAKAN KETUPAT???
Sebelum lebaran
Kangen makan ketupat dan opor
Setelah shalat ied
Masih aman dan menikmati hidangan lebaran
Mulai-mulai jam siang
Kayanya seger makan mie instan atau baso enak ya, eh ada tukang cuankie lewat ๐
Setelah beres lebaran
Kangen makan ketupat dan opor
Gitu aja terus polanya ๐คช๐๐๐
BERBAKSO DI HARI RAYA
Sudah mulai gumoh sama makanan santan yang dihangatkan kesekian kali??? Atau sudah jadi ayam opor yang digoreng?
Mari kita mencari baso yang segar, agar pergumohan ini segera berlalu. Lalu ingat harus segera jalan kaki kembali, untuk melunturkan segala lemak santan dan hidangan lebaran lainnya. Dahlah pikirin besok lagi aja ๐๐๐
Bosen ah makan makanan yang ada dirumah
Tapi tangan ga berhenti mengambil apa yang ada didepan mata
Iya satu kok ngambilnya tapi sering ๐
Yu mari mulai agak bergerak keluar rumah sekejap biar kalori agak kebakar tetapi tetap dijaga protokol kesehatannya, ya jangan cari tempat wisata lah, sama aja boong (cari aman aja ya manteman, yg penting asupan bahagia bisa diakali) ๐
๐๐๐
Semua cerita di atas mungkin hanya sebagian kecil saja, baik menyambut Ramadan atau Idulfitri adalah sebuah wujud rasa syukur kepada Allah yang dilakukan dengan berbagai cara. Hal ini menjadikan keunikan sangat beragam karena akan terkenang di hati setiap yang menjalankannya setiap daerah mempunyai caranya sendiri dalam memanjatkan rasa syukurnya.
Setitik tinta jadi noda, sedikit salah jadi dosa. Bila ada kata atau kalimat dari kami yang melukai hati, dan perilaku tanpa pikir menyinggung nurani.
Hari ini tanpa maaf terucap di bibir, seperti kosong diri tak lagi fitri.
Selamat idulfitri, mohon maaf lahir dan batin. Selamat menikmati makan siang kembali ๐
Kiki Solihin, S.Pd.,Gr - YD1ION & Simiati Nurwakhidin S.Pd
Beberapa cerita sudah pernah di publikasi ka di instagram https://instagram.com/simiati_nw?igshid=yuaiyquvry92 dengan perubahan yang diperlukan
Minggu, 09 Mei 2021
SEBUAH CERITA TENTANG JALAN KAKI
Setiap orang pasti melakukan aktivitas berjalan kaki, Jalan
kaki sering kali dianggap sepele daripada jenis aktivitas lain yang lebih
berat, seperti joging atau bersepeda. Padahal, jalan kaki bisa memberi banyak
manfaat jika dilakukan secara rutin.
Selama masa pandemik, pola tidur saya bisa dibilang lumayan
kacau, dimana bisa disebut pola tidur kalong. Siang jadi malam, malam jadi
siang, kira-kira gambarannya seperti itu. Sampai akhirnya di bulan September
2020, tanpa sengaja liat percakapan di grup WAG 1M1C tentang tanos. Tanos itu
Tantangan NaOn Sih, yang artinya tantangan apaan sih? Program awalnya adalah sebuah
ajakan untuk melakukan aktivitas jalan kaki, minimal 20 menit.
Seketika ku berpikir, kenapa tidak dicoba, maka ikutan.
Ternyata tidak sekedar jalan kaki yang dihitung manual, tentunya dibantu dengan
aplikasi yang bisa di download pada hp masing-masing. Karena tanos ini, saya jadi mengenal dan mencoba
beranekaragam aplikasi jalan kaki dan sekarang lagi nyaman dengan aplikasi
strava dan itupun bisa melihat jalan kaki teman-teman lainnya karena masuk
dalam grup di strava.
Saya sedikit lupa, kapan mulai masuk grup WAG Tanos, yang didalamnya
berbagai macam orang dengan karakter dan latar belakang yang berbeda. Salah
satu grup yang bikin nyaman banget dan ga perlu menjadi seseorang yang โgood
lookingโ atau โhitsโ, semua seolah menyatu dan saling apresiasi, bahkan obrolan
harianpun terasa menyenangkan.
Biasanya setelah jalan kaki kita share di WAG atau
"congkak" pencapaian tantangan kita, misal untuk walking challenge
kita share rute dan jarak tempuh disertai foto makanan atau foto menarik yang
kita temui pada saat jalan kaki. Yang tidak jalan kakipun tidak merasa minder,
karena itu balik lagi kalau memang sedang tidak bisa jalan kaki, ya bisa liat
aktivitas teman lainnya yang mudah-mudahan jadi motivasi.
Setelah 7 (tujuh) bulan melaksanakan aktivitas jalan kaki,
banyak manfaat jalan kaki, terutama jadi lebih mengenal rute jalan sekitar
rumah, bahkan jadi hapal tempat makan enak dan beberapa lokasi yang baru
disadari, oh ternyata ada ini ya, semacam istilah โkemana aja loe mi, baru
sadarโ. Banyak aktivitas dan keanekaragaman
epic selama jalan kaki, mulai dari nyasar-nyasar pas coba rute baru, kesel lagi
enak jalan malah hujan, dikejar waktu karena harus mengerjakan hal lain, pake
kostum kerja, sampai pernah jalan kaki ke sekolah sambil bawa laptop dan hal lainnya.
Manfaat secara fisik memang belum sampai ke tahap menurunkan
berat badan yang drastis, tapi masa lemak berubah jadi masa otot. Paling
bahagia ya itu, biasa bisa tidur abis subuh, sejak jalan kaki bisa lah paling
engga tidur jam 12 malam, kalau jalan kaki disertai aktivitas lainnya malah
bisa tidur jam 9 malam. Manfaat sosial yang tidak disadari, jadi lebih peka dengan
lingkungan sekitar, bisa memandang langit dan pemandangan lainnya selama jalan.
Belum bisa jalan-jalan yang gimana, paling engga dengan jalan kaki bisa
mengobati rindu jalan kaki.
Minggu, 02 Mei 2021
REVIEW BUKU GATAL MENAWAR By Kembangmanggis
IDENTITAS BUKU
JUDUL BUKU : GATAL MENAWAR
PENULIS : Kembangmanggis
JUMLAH HALAMAN : 264 halaman
TAHUN TERBIT : 2018
PENERBIT : PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN Digital : 9786020618746
Baca melalui @gramediadigital
BLURB
โGatal Menawarโ berisi 20 kisah ringan yang terungkap lewat kata-kata sederhana & mudah dicerna.
Seperti menikmati tarikan cepat garis-garis sketsa yang melukiskan peristiwa nan penuh warna yang biasa kita temukan dalam keseharian.
โBubur Tikusโ hingga ke โGang Cityโ dapat dibaca sambil tertawa dinikmati dengan secangkir kopi
mengisi waktu santai atau sambil menunggu.
Lezat dibaca dan perlu.
*Kembangmanggis adalah penulis era 80-an kembali muncul dengan seri sketsa-sketsa kehidupan
CELOTEH TENTANG BUKU
"Malas itu normal," kata saya lagi. "Kenalilah dirimu sendiri. Kapan kemalasan itu muncul? Bagaimana mengatasinya? Carilah kiat-kiatnya agar kita bisa melampauinya."
(hal. 57)Apabila suka mengalami tremor, bisa jadi sama dengan kisah di salah satu judul, bahwa penyebabnya bukan tua atau bawaan genetika yang bagaimana, bisa jadi karena belum makan
Pada judul yang sesuai dengan buku, penulis menyoroti kebiasan tawar menawar harga di pasar dengan mudah. Tapi alih-alih menawar, justru pembeli memaksa penjual untuk mengikuti kemauannya.
"Harapan adalah pangkal dari kesulitan. Pangkal dari terjebaknya kita pada kemungkinan kekecewaan yang bila terjadi, akan menyedot energi besar dalam hidup."
(hal.131)
Pada bagian teman sulit, yang bukan hanya menyulitkan diri tapi menyulitkan banyak orang, tetap bagian terbaik. Masih banyak teman sulit di sekeliling kita yang berperan sebagai korban, jadi pandai-pandailah memilah dan membatasi diri.
Kumcer dengan beraneka ragam rasa yang terkadang sedikit mengandung kritik sosial dan selalu ada sketsa di setiap judul cerita.
Penulis pandai mengulas perihal kehidupan dan menuangkannya ke dalam kisah-kisah ringan, beliau juga pintar memberikan referensi dan memberi pesan moral pada setiap untaian kalimat yang disampaikan