Minggu, 25 September 2016

MAKNA SEBUAH HIDANGAN


Orang yang pandai menulis adalah orang yang pandai membaca, begitu juga dengan memasak, idealnya kalau seseorang suka makan, harusnya ia juga pandai dalam memasak, sayangnya hal itu tidak berlaku pasti, karena dalam kenyataan, perempuan yang secara kodrat harusnya pandai memasak, tak sedikit yang tidak bisa memasak, dan malas belajar masak, membedakaan ketumbar dengan merica butiran saja sulit, apalagi membedakan jahe dengan lengkuas duh itu zaman dulu saya banget mau masak kacang ijo malah beli lengkuas (please deh)


Saya? bisa masak? yah... masak bisa, namun belum sepandai koki yang terampil gimana gitu, Insya Allah masak makan saya ga akan mati deh wkwkwkwk. Sayangnya tidak banyak orang yang paham akan memasak, memasak itu tidak sesederhana yang terlihat, akhirnya saya bisa memahami, mengapa kalau makan di Restoran, harga masakan menjadi lebih mahal, harganya bisa jadi dua bahkan tiga kali lipat dari harga yang seharusnya jika kita buat sendiri. Ini peralatan masak di kosn lah

Doc.Pribadi

Pasti sebagai seorang anak perempuan sudah tak asing dengan kalimat, “Masakan favorit adalah masakan ibu” hingga dari kalimat tersebut lahir asumsi, “ Aku mau bisa masak seenak ibuku”

Tapi kalau mau sedikit curhat kalau rasa suka masak (ga disebut ahli atau terampil ya paling ga bisa lah) karena kondisi pengen masak enak. Ya bisa dibilang umi (panggilan untuk ibu.red) kalau masak ya gitu deh, bisa dibilang ala kemping dan masak darurat. Bukan maksud untuk menghina atau tidak menghargai tapi memang kita sebagai anak-anaknya sangat menyadari kekurangan ibu kita jadi ketika beliau memasak kita tetap memakan karena menghargai dari upaya beliau dalam melayani anak-anaknya.

Sehingga dalam kehidupan saat ini ketika ada event memasak dalam kegiatan atau acara apapun jadi lebih bijak, makan yang ada dan bila tidak suka ga usah banyak cingcong atau rewel tinggal makan yang mau dimakan.

"Jujur itu penting tapi kadang kita suka melupakan antara jujur dan tidak menghargai hasil kerja orang"

Dalam sebuah hidangan ada kerja keras didalamnya, satu piring masakan itu bisa menghabiskan berjam – jam mengolah hanya untuk satu piring hidangan, belum ditambah waktu belanja. Buat saya yang suka masak ada dua hidangan yang masaknya lebih dari 3 jam yaitu Spageti, Tumpeng Nasi Liwet dan Ayam Saus Madu (masaknya sendiri bukan keroyokan). Kenapa? Buat saya masak yang banyak adegan potong dan pengolahan beberapa kali itu lebih terasa lama daripada yang nunggu rebusan 
Ini penampakan makanannya (untuk resep bisa lah liat di blog2 sebelumnya)

Doc. Nefi
Doc. Pribadi

Doc.Pribadi


Masaknya berjam-jam untuk makannya ga sampai 5 menit apalagi kalau kalap, kapok ga yang masak? Justru para juru masak atau koki merasa puas bila yang memakan masakannya merasa puas dan menikmati hidangan yang disajikan.

Bahkan kira-kira 2 tahun yang lalu saya pernah coba bisnis kuliner dan lumayan lah pasarannya tapi berhenti karena ga kuat sama pengaturan waktu dan belum mampu bayar asisten jadi lah wassalam dulu, walau masih ada impian buat bikin kafe,,,soon Insya Allah

Saya pernah posting di instagram tentang kata (so) bijak tentang persiapan memasak,

Inilah yang disebut bahan atau persiapan
Terkadang kita masih terbelenggu dengan bahan dan persiapan tanpa langsung mempercepat proses hingga dpt merasakan hasil
Hingga kedepannya dapat memperbaiki cara kerja berikutnya
Berdasarkan hasil posting instagram tanggal 11 april 2016


Doc.Pribadi


Pernah loh saya ada masa merasa ga dihargai karena sudah meluangkan waktu untuk memasak dalam porsi besar (ya semacam bakti di organisasi gitu deh), sampai pada tahap disajikan semua orang merasa puas (secara suka pada bilang ga bisa masak lah, takut gagal kalo masak untuk banyak orang) lalu apa? Gondok itu pas liat di laporan kegiatannya tidak memunculkan dokumentasi kegiatan konsumsi, marah? Iya lah karena masak itu adalah tim, dengan tidak memunculkan dokumentasi sama saja dengan tidak menganggap tim konsumsi. Apa maknanya? Kadang kita luput dari pemberian apresiasi terhadap karya orang. Terus gimana sekarang? Ga gimana-mana masak aja karena memasak juga untuk diri sendiri, masa trauma? Nanti pengeluaran membludak kalo beli mulu. Pernah posting tentang makna memasak di instagram padahal kejadiannya sebelum waktu ini dan sangat sesuai setelah kejadian hihihi

Hidup itu ibarat masak
Pada saat prosesnya lama harus ini dan itu
Rasanya enak atau ga
Memanej waktu agar tdk terlalu lama
Dan sebagian besar susah utk memulai
Setelah jadi waktu menerima hasil sangat cepat bahkan tidak terasa
Terkadang tdk puas dan lebih suka dengan hasil orang lain
Yah rumput tetangga lebih hijau
Tidak sekedar menikmati hasil kita terkadang lupa untuk membereskan kembali dan menata kembali ke posisi awal
Berdasarkan posting instagram tanggal 20 Januari 2016

Jadi masaklah paling tidak bukan sekedar masak air dan mie instan 
Doc. FP 1minggu1cerita

Minggu, 18 September 2016

Yang Kau Benci Tapi Kau Nikmati

Gara-gara malam jumat nonton acara penghargaan Indonesian Television Award yang salah satu bintang tamu spesialnya adalah Aktor Korea Selatan Jin Goo konon katanya sedang ngehits karena aksinya dalam di Film Descendants of the Suns yang berperan sebagai Seo Dae Young yang tayang di RCTI (semua persembahan dari google lah). Begitu tampil di pangggung fans fanatiknya langsung histeris dan menaikkan poster yang menggambarkan betapa memuja sang actor tesebut. Padahal di acara yang sama terdapat undangan dari penyanyi luar negeri juga seperti Alan Walker dan Siti Nurhaliza tetapi peseona Jin Goo lebih menggoda *lalu iringan musik janda lebih menggoda menggema*

"Lalu tiba-tiba terlintas kenangan ketika seorang mia berkenalan dengan film korea"

Dan tulisan ini sebagai bukti belajar disiplin seminggu bercerita atau setoran tulisan biar ga bolong – bolong, yang mau kepo dengan komunitas bloger dan seperti apa boleh liat-liat dengan klik link ini :

FP ==>> https://www.facebook.com/1minggu1cerita/?fref=ts

FB ==>> https://www.facebook.com/1mg1cerita?fref=nf

Sumber Foto : FP 1minggu1cerita

Lanjut pada isi cerita minggu ini
Dulu itu ya pas awal kuliah demam film korea hampir menjalar pada seluruh lapisan  mahasiswa terutama perempuannya, lingkup paling terlihat di kelas ketika kuliah dan BEM REMA (BEM tingkat Universitas.Red. Obrolan menjelang kuliah, waktu kosong kuliah bahkan pada saat di kantin pun seputar adegan-adegan serta karakter para pemain film korea ya kalo di Indonesia semacam ibu-ibu yang ngerumpiin sinetron dan ftv naga terbang lah ya. Pasti ketika obrolan itu datang seketika diriku langsung *krik krik krik* ga ngerti bahkan antipasti karena berasa alay gimana 
"Sama film aja kaya kehilangan pacar"

Pernah ada kakak tingkat yang copy file running man ke FD, maksud hati temen nitip dan mau copy eh polosnya Karena mikir udah di copy ya hapuslah *buat apa* langsunglah diamuk masa dibilang ga ngerti selera dan trend *helow* . Paling menyebalkan itu pada saat semester 6 pembagian kelas konsentrasi hampir sebagian besar itu orang-orang pada nonton dan ngomongin korea langsung mikir *kayanya gw salah masuk kelas* 

"Penasaran dan pengen coba?? Sama sekali ga kepikiran"

Lagi main ke sekre BEM (pada saat itu jadi menteri di BEM *smp dimasukin gitu*), budaya minta film itu lumrah dalam pergaulan mahasiswa. Sebut saja namanya dewi, lagi cerita-cerita lalu c aku celetuk “punya film tentang ibu ga? Lagi kangen sama rumah nih.” Lalu disautin “ada mi film wedding dress” dan dengan yakin tanpa banyak tanya “minta ya”. 
Sumber foto : http://reviewfilmaku.blogspot.co.id/

Berlangsunglah proses minta film itu dan malam harinya kira-kira jam 10 malam keingetan untuk nonton film DAN JRENG JRENG “ih ko film korea antara dongkol sama penasaran akhirnya buka google dan cari sinopsis tentang film tsb dan hampir semua blog memberikan apresiasi bagus dan wajib di tonton akhirnya dengan rasa ingin menonton yang tinggi terputarlah film tsb. Untuk penggemar korea tentu sudah dapat membayangkan adegan berikutnya,,,,,,
"Di tengah film saat ibu tervonis sakit kanker lambung meneteslah air mata dan ga berhenti hingga akhir film. Karena cape nangis dan ngantuk langsung lah bobo cantik."

Pagi harinya bisa ditebak dong si mata membengkak kaya yang abis diputusin mana masuk pagi kuliahnya dan kuliah gabungan bukan konsentrasi, sempet terlintas buat ga kuliah tapi inget jatah udah abis jadi aja maksain kuliah. Di angkot pas berangkat aja udah dilirik orang disangka abis ngapain dan ekspresi prihatin, di kelas langsung duduk manis. Karena jam pertama dosennya datang ga tepat waktu jadilah ditanya ama orang-orang, “kamu kenapa mi?” lalu dengan jawaban diplomatis, “aku begadang dan ga bisa tidur” ya antara males nanya lanjut jadilah cukup. Nah temen deket mah mikirnya beda dan diberondongi pertanyaan, “kamu sakit? Kamu lagi ada masalah sama kiki (pacar.red)? kamu lagi ada masalah apa?” tetap dengan jawaban diplomatis, “aku begadang dan ga bisa tidur”. Diakhiri dengan kata pamungkas “kalo ada apa2 cerita ya mi”. karena ga tahan juga akhirnya cerita sama temen yang kebetulan sebelahan anti, “anti tau film wedding dress?” anti menjawab, “tau mi, kenapa?” dan dengan antusias tanpa banyak mikir langsung ngomong, “ih aku nonton semalem sedih lah smp nangis mulu.” Dengan ekspresi kaget dia langsung berkata, “ya ampun mia akhirnya nonton korea” damm dan langsung males. Dan tembok pun berbicara tak perlu anti berbicara karena sudah pasti cerita itu ada pendengar maka hebohlah dunia persilatan dengan berbagai komentar dengan beragam ekspresi bahwa si mia yang anti nonton film korea akhirnya nonton korea.  Antara malu dan males beda tipis itu berpikir “ya sudahlah begimana lagi sudah terjadi (sok bijak).” Menurut pepatah kalau kita tercebur maka jangan naik dulu berenang dan nikmatilah, jadi akhirnya di awal malu bahkan sembunyi-sembunyi copy film korea sampai terang-terangan. Pernah ada yang lihat dan mau copy film di laptop sampai nyeletuk dan ekspresi terkejut berkata, “mia kamu fans Cha Tae Hyun???” lalu terjadilah percakapan karena sebagian besar film korea yang di copy pemainnya itu. 
"Di akhir pembicaraan sang teman berkata “ciye sekarang korea lover ya filmnya sampai 20 lebih” ye elah dia ga tau aja buat nonton satu film aja harus browsing goggle dan nunggu mood mau nonton"

Siapa Cha Tae Hyun? Ini foto ya saudara-saudara
Sumber Foto : https://www.pinterest.com/pin/430656783099653163/

Lalu sekarang bagaimana?
Tetap pada selera semula lebih suka film barat dan action kalau korea suka nonton tapi tetap dari dulu dan sekarang ga suka drama seri yang sampai 16 episode (helowwwww mending baca novel) bayangkan dalam satu session ada 40 menit(paling cepet) dikalikan 16 episode jadi 640 menit hanya untuk nonton sebuah film mending nongton gossip sama sinetron alay aja. Padahal itu sampai seorang kakak perempuan saya satu-satunya aja bisa kena virus nonton film korea mun keur loba gawena malah cari pelarian nonton film korea, sepupu-sepupu perempuan saya (dari garis ibu.red) pun suka film korea.

Mungkin ya mungkin (daripada kualat lagi) suatu saat kepikiran dan mau buat nonton drama seri korea tapi ya tapi nanti dan entah kapan. 
"Terkadang kita perlu untuk dapat mencoba hal baru yang bahkan tidak kita sukai sekalipun karena bisa jadi ada sisi baik dari yang kita coba" 

Dan ini adalah daftar film korea yang ada di laptop yg saya sc biar terpampang nyata apa saja yang masih mengisi hati laptop saya.

Sumber Foto : Doc.Pribadi

Sekian ceritanya adakah yang berpengalaman seperti saya? 
Nantikan cerita-cerita berikutnya,,,,,,

Sabtu, 10 September 2016

SEPANJANG JALAN KENANGAN MASA SEKOLAH

Yeah akhirnya nulis lagi setelah lama tak merangkai kata dalam blog *maklum yang punya blog fokus skripsi drpd di DO (nanti lah ceritanya di sesi berikutnya)*
Dan akhirnya setelah menjadi pendengar c teteh Anilawati Nurwakhidin yang suka rusuh seminggu sekali harus cerita bertema dan bebas jadilah tahu ada acara 1minggu1cerita,  komunitas blogger yang memotivasi para anggotanya agar rutin nulis alias disiplin, maka c mia akhirnya memutuskan untuk ikutan ya itung-itung mengasah kemampuan yang dulu sempat menghilang dalam senam jempol.

Ini tulisan dan setoran pertama di 1minggu1cerita (yang kepo sama komunitasnya boleh japri diriku)
Tema dari pada admin adalah “Aku dan Sekolah”

Ini foto diambil dari foto ijazah (g ada masa TK aja) yang niat banget scan foto ijazah terus di crop lah
Doc. Pribadi

Dasar sudah melewati waktu yang lama untuk mengingat masa-masa sekolah, ya kali ga punya kenangan setelah mikir apa yang enak buat di ceritakan ya secara tulisan ini kan bakal di baca orang (geer) minimal diri sendiri lah ya (watir)
Judul yang dipilih untuk tulisan ini adalah “Sepanjang Jalan Kenangan Sekolah”

Riwayat Sekolah Mia
1994-1996 TK Islam Salma Al Farisi Cibinong
1996-2002 SDN Cilodong 1
2002-2005 SMPN 6 Depok
2005-2008 MAN Cibinong
Sampai dengan tahun pertengahan 2008 tinggal di Kp. Bakung Rt.01/Rw.05 No.90 Kelurahan Cilodong Kecamatan Sukmajaya (Kalo sekarang Cilodong) Kota Depok persis di belakang Asrama Yonif Linud 328 Cilodong =>>>> Yess masih hapal dengan bantuan mbah google :P

Bercerita tentang sekolah tentu tak lupa akan proses menuju sekolah karena menurut pepatah nikmatilah proses dalam menjalani hidup (naon atuh mi). Masa Sekolah yang paling bermakna adalah Jarak sekolah mia dari rumah ke sekolah ga pernah ada yang deket, kalo kaya lagu kemesraan ini janganlah cepat berlalu (kalo si mia mah pengen cepet berlalu alias cepet sampai sekolah) mari saksikan :

1.    MASA TK
TK Mia itu di TK Islam Salma Al Farisi Cibinong boleh lah rada google tentang sekola tsb. Pas masannya untuk sampai ke TK masuk dulu ke toko matrial baru deh sampai pada TK ku (belum pernah main lagi duh parah). Dulu mana ngeh betapa anak 4 tahun mau sekolah ke TK nya aja kalau naik kendaraan umum bisa 1,5 jam pegimana ceritanya coba??? Usut punya usut sang ibu mau anaknya sekolah dengan kualitas terbaik (berdampak pada biaya sudah pasti). Jadi kalo liat rapot TK zaman dulu kalo anak lain tertera sakit sekian hari, izin sekian hari, tanpa keterangan sekian hari nah si mia punya tambahan “terlambat sekian hari” keren kan. Terlambat itu seringnya ada drama kehidupan dulu lah, belum jalan naik angkot aja jauh tambah naik angkot. Ada masa dimana si mia kalo nunggu dijemput sama umi itu sampai dititipin ke pegawai matrial/satpam TK lah kalo gurunya udah pulang (sedih kalo dinget-inget). Mengalami tidak terlambat itu pas naik jemputan (tapi harus jalan dulu) dan nunggu di rumah temen aba (panggilan untuk bapak.red) gitu, kalo telat ditinggal tuh sama supirnya. Pernah sedih pas ujan pulang dr jemputan manggil yang punya rumah ga yaut2 jadi aja pulang sambil nangis mana ga apal jalan pulang untung aja kagak ada yang nyulik. Apalagi nikmatin banget sekolah 2 tahun disana mulai dr TK Kecil dan besar.

2.    MASA SD
Lanjut pas SD di daerah cilodong, untuk sampai ke sekolah itu harus jalan sampai dengan tempat odong-odong (mobil pribadi yang dijadikan semacam angkot), jaraknya ±1 jam lah.
Padahal deket rumah itu ada sekolah dan tidak sampai naik odong-odong juga ada sekolah, terus kenapa bisa sampai ke SD itu??? Anehnya selama 6 tahun ga ada tu istilah terlambat, ketinggalan peer lah, topi upacara dll betapa manajemen diri sekali ya saya dan yang dahsyatnya ga ada istilah nyontek malah dicontekin (sombong dikit boleh lah). Saking rajinnya ga sekolah itu karena sakit *langganan sakit* (suka ga paham kenapa penyakitan amet). Masa SD kira-kira kelas 6 saya mulai mencuci sendiri baju sekolah, kenapa? Karena saya tahu keterbatasan ibu saya yang tidak teliti dari kebersihan maka saya memandirikan diri sendiri saja. Pas kelas 6 mulai deh tu umi bawa motor lagi dan suka anter atau jemput ke sekolah. Di SD ini kenyang banget sama Les mulai dari Les Bahasa Inggris, Les Sempoa dan Les mata pelajaran, bisa dibayangin dong setelah pulang sekolah ga mungkin langsung pulang tapi langsung les ya kali bolak balik tekor di ongkos.

3.    MASA SMP
Saya mengeyam pendidikan smp di SMPN 6 Depok. Jarak tempuh dari rumah ke SMP pun tak ada bedanya tetep ±1 jam. Kelas 1 kalau ke sekolah selalu jalan kaki, kalau lagi males sesekali naik ojek (dengan resiko ga punya jajan) *makannya skrg betis gede*. Kelas 2 mulai olo-olo sering naik ojek dan tertolong ada angkot yang melewati jalan menuju sekolah (menuju ya jadi tetep harus jalan kaki dulu) dan masa awal ada angkot ini jumlah armadanya masih sedikit jadi bisa dipastikan menjadi rebutan para murid sekolah bahkan pernah tuh merasakan nangkel di angkot (tau kan apa itu nangkel?). Nama angkotnya Terminal Depok – Kampung Sawah (Kalimulya kalo goggle tapi entah kenapa taunya kampung sawah) warna angkotnya juga cetar kaya syahrini ‘warna pink” pegimana ga menjadi pusat perhatian seentoro jalan dan mudah dikenali, sekarang gimana? Masih ada dong ternyata dan selalu penuh. Ini penampakan angkotnya yang diambil dr mbah google

Kadang pas berangkat suka dianter umi supaya hemat ongkos dan cepat sampai sekolah. Pas kelas 3 masa paling badung banget, ngerasain banget namanya masuk BP dan bikin umi sedih. Nongkrongnya di rumah temen ngobrol sampai sore dan diem di stasiun kereta dr pulang sekolah smp sore. Tapi ya sebadung-badungnya pas SMP tetep loh 10 besar jadi wali kelas suka binggung kalo mau marah, nah itu salah satu bukti sebandel-bandelnya kamu otak harus encer.

4.    MASA SMA
Setelah lulus dr SMP melanjutkan ke jenjang menengah atas, pada masa masuk SMA masa terpuruk keluarga lah. Bisa masuk ke SMA Negeri Favorite tapi ga tega karena SMP udah nyusahin umi terus SMA pasti biaya gede jadi aja mengalah masuk MAN Cibinong (yang penting negeri). Dr ga pernah pake kerudung terus harus pake kerudung, diawal pake kerudung tu ga bener mencong sana sini smp akhirnya bisa disebut enak dilihat. Sekolah kali ini ke daerah cibinong, tetep lah ya namanya jarak sekolah ga deket, untuk ke MAN itu secara umum ≠1 jam kalau lancar (melewati jalan protokol utama jalan Jakarta Bogor) jgn tanya hari senin lah dulu beneran #IHateMonday, ada beberapa cara yang saya lakukan :
a.     Jalur Ojek sampai cilodong lanjut naik angkot  41 jurusan Kp. Rambutan (padahal smp PAL) – Cibinong kalau ada suka mau belok SMP depan jalan mau ke MAN kalau ga naik angkot lagi 08 Pasar Anyar – Citeureup lanjut jalan kalau malas ada ojek (pada masa itu kalo naik angkot suka milih-milih, yang bagus lah yang ada musik, yang supir angkotnya bening lah) ini penampakan angkot 41 nya
b.   Jalur Ojek sampai cilodong lanjut  naik metro mini jurusan Depok – Bogor / Kp. Rambutan – Bogor turun depan Jamam (Anak MAN Tau banget apa itu jaman =>>> jembatan MAN) lanjut jalan kalau malas ada ojek. Paling seru ini kalau naik metromini pasti ketemu sama anak MAN jadi kalau telat ada temennya dan duduk di kursi itu mewah banget karena berdiri dengan posisi nyaman itu luar biasa. Tapi naik metromini rawan akan pencopetan, jangan pernah kegeeran kalau ada cowo mepet ke kamu pasti di sikat (uang sm hape ya bukan hati kamu). Ini penampakan metromininya
Sumber : www.bismania.com

c.      Jalur Naik angkot 09 (angkot pink itu) sampai jalan Abdul Gani naik angkot nomor 71 jurusan Abdul Gani – Cibinong (pada masa saya bersekolah angkot ini langka ibarat nunggunya bisa sambil minum kopi, entah sekarang msh seperti itu atau bukan) turun di Jaman lanjut jalan kalau malas ada ojek
d.     Jalur Naik angkot 09 (angkot pink itu) sampai kampung sawah naik angkot nomor 72 jurusan kampung sawah (saya jarang banget pakai trayek ini buat berangkat karena lama bo muter2 dulu, sukanya pakai untuk pulang kalau males nunggu angkot 71) turun di Jaman lanjut jalan kalau malas ada ojek. Ini penampikan angkot 72

Kalo lagi kepepet suka naik ojek dari cilodong ke sekolah saking males mamacetan di jalan. Kadang sama Umi suka dianter pas berangkat sampai menuju angkot supaya lebih cepet dan hemat, jadi ya anak Umi banget lah yang kemana-mana dianter. Kalau pulang terkadang ada yang nganter eaaaa (ga usah lah ya dibahas) kan mayan hemat ongkos. Dulu belum kenal tuh namanya sosmed secara punya hp aja belum tiap orang, kalau udah telat sms an lah sama temen sekelas (smsnya sistem paket M3 tea yang 300 SMS per 3 hari), kalau udah kenal sosmed kayanya seru bakal update “Huffft m4c3t b4n93t d1 C1l4n9k4p T.T” (pake tulisan alay gitu) Pada masa MAN adalah masa aktif bener di Organisasi ya ikutan Eskul Pramuka, Paskibra (masih intra pada masa saya), MPK (semacam pengawas dan pengevaluasi kerja osis). Pernah tuh ya pas kelas 3 ada razia yang dilakukan oleh OSIS, nah karena sepatu ga mau kena razia cari cara lebih elegan dengan nanya surat izin razia langsung kan pada mati kutu karena perintah razia itu via telepon saja jadi aja pada saat itu langsung berasa menang apalagi pas ngerazia gerombolan kelas 3 juga banyak habislah tu pengurus OSIS (sok senior banget ya). Buntutnya panjang, karena sangat dikenal tampangnya sama adik kelas jadi lah kambing hitam dipanggil Pembina OSIS, karena merasa ga salah jadi diomongin apa aja lempeng bahkan suruh minta maaf ya tinggal minta maaf dan sempet terlontar ancaman sanksi tapi entah kenapa lempeng sekali (sudah terlatih untuk dingin semenjak SMP) duh ya diinget-inget lucu juga. 

Jadi ya setelah menuliskan bagaimana proses perjalanan menuju ke sekolah pada intinya
1.    Belajar manajemen diri dan waktu sejak dini
2.    Terlatih mandiri, diianter ga dianter tetep bisa jalan sendiri
3.    Belajar kewaspadaan terhadap serangan kejahatan terutama pencopetan
4.  Nah ini yang penting karena 14 tahun merasakan letihnya perjalanan menuju sekolah jadi pantas saja kalau tubuh langsing dan betis gede (banget dimasukin), kalau sekarang ? ya kaya lagu-laguan lah “badanku dulu tak begini”
5.   Terlatih berani untuk melakukan perjalanan jauh jadi ga menye-menye kaya orang-orang yang home sick syndrome apalah

Sekian cerita sepanjang jalan kenangan masa sekolah yang luar biasa ini 

Sumber : FP 1minggu1cerita