Rabu, 12 September 2018

REVIEW NOVEL TENTANG KAMU TERE LIYE


Identitas Buku

Judul Buku : Tentang Kamu
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Republika Penerbit
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2017 (Cetakan X)
Jumlah Halaman : vi + 524 halaman
ISBN : 978-602-0822-34-1
Genre : Historical Fiction

Doc pribadi

BLURB :
Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu,
itu adalah salah satu anugerah terbesar hidupku.
 Cinta memang tidak perlu ditemukan,
cintalah yang akan menemukan kita.

Terima kasih. Nasihat lama itu benar sekali,
aku tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir,
tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi.

Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi.
Semua akan berlalu. Seperti sungai yang mengalir.
Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan.

SINOPSIS :
Novel “Tentang Kamu” memiliki tokoh utama dengan nama yang unik, Zaman. Lengkapnya Zaman Zulkarnaen. Zaman adalah seorang lulusan master hukum di Oxford University. Ia bekerja sebagai associate di firma hukum Thompson & Co., firma hukum  di bidang Elder Law yang menjadi legendaris karena prinsip serta komitmen yang dipegangnya.

Hingga suatu hari, ia dipanggil oleh atasannya untuk menuntaskan sebuah kasus dari kliennya. Kasus ini merupakan permasalahan harta warisan yang ditinggalkan oleh kliennya yang baru saja meninggal. Usut punya usut, harta warisan yang ditinggalkan oleh kliennya ini jumlahnya begitu besar yaitu 1% saham perusahaan besar yang dalam kurs poundsterling senilai satu miliar poundsterling atau dalam kurs rupiah setara dengan 19 triliun rupiah.  Dan ternyata, kliennya ini bernama Sri Ningsih berkewarganegaraan dengan Zaman yaitu Indonesia.

Sayangnya, data diri Sri Ningsih begitu sulit untuk ditemukan. Bahkan surat wasiatnya pun tidak ada. Sehingga sulit untuk mencari siapa ahli pewarisnya yang berhak menerima warisannya. Sri Ningsih hanya meninggalkan sedikit barang, dan yang bisa membantu Zaman menuntaskan kasus Sri Ningsih hanyalah sebuah diari yang ditulis oleh tangan Sri Ningsih sendiri diberikan oleh Aimee pengurus panti yang mendapat kepercayaan dari Sri Ningsih untuk menghubungi kantor pengacara apabila dia meninggal dan menyimpan diary Sri Ningsih sebelum ia kehilangan kesadaran.

Diary yang menjadi kompas bagi Zaman untuk melangkah, diary tersebut berisi 5 bagian. Sri menuliskan bagian ini dengan kata juz. Juz pertama tentang kesabaran. Di sini kita akan menyaksikan masa kecil Sri Ningsih yang penuh dengan keharuan yang dimulai 1946 sampai 1960. Zaman akan mulai menjelajahi Pulau Bungi yang ada di Sumbawa. Tidak jauh dengan kata pantai, perahu dan ikan.  

Peristiwa besar yang akan menguji kesabaran pembaca akan terasa pada bagian ini. Juz kedua adalah persabatan. Melalui rangkaian kisah yang panjang bermula pada 1961-1966 kita akan merasakan persahabatan indah yang berubah hanya karena kedengkian yang begitu dalam. Kisah Sri pada tahun ini akan mengajak kita merasakan gejolak politik Indonesia pada masa itu dari partai komunis.

Juz ketiga adalah keteguhan hati. Kisah yang berlangsung pada 1967-1979 akan membuat kita termotivasi dengan semangat yang digambarkan Ningsih. Di sinilah kita akan melihat sejarah Jakarta tempoe doeloe seperti monas yang dikelilingi rumput-rumput, kerbau-kerbau yang berseliweran, ungkapan pedagang kaki lima, sewa kost 200 rupiah, dll. Mana pas bagian ini disinggung-singgung pula yang namanya ojek online,hehe. Nah, keteguhan hati Ningsih akan ditempa disini, karena disini ia akan belajar berbisnis hingga akhirnya memiliki perusahaan. Hingga akhirnya terjawab pertanyaan mengapa ia memiliki 1% saham perusahaan besar

Juz keempat adalah Cinta, “Mencintaimu telah memberikanku keberanian, dan dicintai olehmu begitu dalam telah memberikanku kekuatan. Terima kasih. Aku tidak akan menangis sedih karena semua berakhir, aku akan tersenyum karena semua hal itu pernah terjadi.” Saat ini kita diajak melihat sisi lain dari sosok Sri sebelumnya. Kisah cinta Sri dengan seorang pria keturunan Turki bernama Hakan akan membangkitkan rasa yang sangat campur aduk bagi pembacanya. Rasa suka-duka, haru serta tawa akan menghiasi kisah yang berlangsung pada 1980-1999 di London. Sederhana tapi manis sekali.

Juz terakhir novel ini mengisahkan tentang memeluk semua rasa sakit. Sri akhirnya bisa menerima dengan lapang segala kejadian yang menimpa dirinya. Diceritakan bagaiamana Sri dari Londo tiba-tiba ke Paris dan akhirnya meninggal di Panti Jompo. Dan di beberapa bagian diceritakan selintas masa lalu seorang Zaman yang penuh dengan kepedihan, ia ingin belajar seperti Sri Ningsih untuk berdamai dengan siapa pun tetapi ternyata ia tidak bisa untuk kasusnya.

REVIEW :
Novel karya ke 28 dari 33 yang ditulis oleh Tere Liye ini menggunakan alur maju mundur artinya dalam cerita terjadi flashback ke masa lalu dan kejadian masa datang. Dimana perjalanan Zaman yang menelusuri potongan-potongan cerita hidup Sri Ningsih dari masa kecil hingga akhir hayatnya demi menemukan ahli waris dari harta yang ditinggalkannya. Banyak tema di bahas dalam buku ini sehingga dekat dengan pembaca. Kita bisa memposisikan dirinya sebagai tokoh utama yang jatuh cinta, yang hidupnya penuh ujian dan menempatkan diri juga sebagai tokoh dalam karya tersebut. karena karakter-karakter tokoh di novel ini terasa nyata.
Novel Tentang Kamu menggunakan sudut pandang orang ketiga. Biasanya memang sudut pandang orang pertama yang lebih bisa mendapati ‘feel’nya. Tapi, sekali lagi, inilah Tere Liye, penulis yang sangat piawai dalam merangkai tulisan-tulisannya. Walaupun memakai sudut pandang orang ketiga, pembaca tetap bisa mendapati feel yang mendalam. Karena Tere Liye menuliskannya dengan penjabaran yang sangat detail.

KELEBIHAN
1.      Secara plot memang tidak bisa diragukan lagi ya, Tere Liye ini memang jagonya membuat cerita yang plot twist. Di setiap babnya benar-benar kejutan banget. Setiap berhasil mengupas satu persatu sejarah Sri Ningsih, pasti ada saja yang membuat geregetan banget. Terus aku menemukan keterkaitan novel ini dengan novel Rindu, di bagian  plot awal kehidupan Sri Ningsih.
2.      Seperti yang sudah aku paparkan di Kilas Balik Cerita, bahwa perjalanan Zaman meliputi tiga Negara. Selama ini Tere Liye jarang menggunakan latar tempat di luar negeri, dan kali ini beliau membuktikannya bahwa beliau juga bisa menggambarkan latar luar negeri dengan baik. Tere Liye juga mengangkat latar Indonesia dengan baik.
3.      Pada umumnya di bagian epilog dan ending membaca novel Tere Liye suka greget gimana dan menebak apakah novel ini akan ada sesi berikutnya. Tapi entah mengapa sama novel ini puas banget sama bagian epilog hahaha
4.      Tere Liye dalam novel Tentang Kamu ini tidak hanya sekadar menghibur pembacanya, namun juga mengajarkan para pembacanya tentang kehidupan tanpa terkesan menggurui. Nasihat-nasihat kehidupannya sangat memotivasi. Kejutan-kejutan di dalam plot ceritanya berhasil membuatku tercengang-cengang. Padahal sudah lama menjadi penggemar tulisannya Bang Tere Liye, tapi masih aja tercengang-cengang. Aku nggak menyangka sama sekali, bahwa akan ada bagian actionnya, walaupun cuma sedikit dan terselip beberapa komedi.



KEKURANGAN
1.      Penjelasan tentang keluarnya Sulastri dan selamatnya Tilamuta tidak diceritakan dengan jelas. Sehingga pembaca seperti kehilangan sebagian cerita yang seharusnya diketahui.
2.      Bagi yang menyukai novel dengan alur ringan tanpa istilah dan bidang yang rumit mungkin kurang cocok membaca novel karya Tere Liye karena akan merasa jemu ketika muncul plot penjelasan terhadap ilmu seperti halnya novel Tentang Kamu yang banyak membahas istilah hukum
3.      Ada beberapa kesalahan dan ketidak singkronan penulisan pada setiap plot walaupun tertutupi oleh kisahnya yang cukup membuat baper

PELAJARAN MORAL
1.      Selain literasi, penulis juga menyelipkan jiwa entrepeneur dalam diri Sri yaitu
a)      dia berdagang nasi goreng tidak seperti pedagang pada umumnya
b)      cara berdagangnya mulai ditiru banyak pedagang lain, Sri memulai usaha baru
c)      Sri mengalami musibah dan harus memulainya dari nol lagi
Ada beberapa hal yang bisa kita tiru dari Sri bahwa untuk menjadi seorang entrepeneur harus melakukan beberapa hal; jangan berpikir instan, jangan berpikir gratisan, siap dan berani gagal. Dan yang terpenting adalah selalu terus melakukan inovasi tiada henti. Itulah kunci sukses seorang entrepreneur.
2.      Kunci Zaman dalam penelusuran informasi mencari tahu kehidupan Sri, tanpa disadari pembaca, penulis menyelipkan melalui beberapa kegiatan literasi, yaitu :
a)       Tekun membaca,
Sri Ningsih belajar tentang hukum melalui buku-buku yang dia pinjam dari perpustakaan nasional Prancis
b)      Memiliki sebuah buku diary
Tidak hanya berupa tulisan, ada beberapa potong foto yang terselip dalam diary tersebut
c)       Gemar berkorespondensi sebagai jalan untuk berkomunikasi dengan sahabatnya ketika di madrasah, Nur’aini. Di tahun 1970-an, cara paling ampuh berkomunikasi adalah melalui surat menyurat
3.      Ada banyak pesan moral yang bisa kita ambil dalam buku ini. Pertama, tentang kesabaran. Kedua, tentang persahabatan. Ketiga, tentang keteguhan hati. Keempat, tentang cinta. Kelima, tentang memeluk semua rasa sakit. Semoga dalam menjalani kehidupan kita bisa seperti Sri, hatinya sebening kristal, tidak ada rasa dendam dalam jiwanya meskipun itu hanya sebesar debu

Banyak kalimat favorit bertebaran dalam buku ini:
1.      Kesabaran bisa mengalahkan apa pun. (hlm. 111)
2.      Kita seharusnya lebih banyak bicara satu sama lain agar bisa melewati masa-masa sulit bersama. (hlm. 136)
3.      Aku ingin sekali punya hati sebaikmu. Tidak pernah punya prasangka walau sebesar debu. (hlm. 179)
4.      Saat kita sudah melakukan yang terbaik dan tetap gagal, apa lagi yang harus kita lakukan? (hlm. 209)
5.      Jika kita gagal 1000x, maka pastikan kita bangkit 1001x. (hlm. 210)
6.      Sejatinya, banyak momen berharga dalam hidup datang dari hal-hal kecil yang luput kita perhatikan, karena kita terlalu sibuk mengurus sebaliknya. (hlm. 257)
7.      Hantu masa lalu itu kapan pun bisa muncul lagi. Tidak ada yang benar-benar bisa kita lupakan, karena saat kita lupa, masih ada sisi-sisi yang mengingatnya. (hlm. 270)
8.      Dicintai begitu dalam oleh orang lain akan memberikan kita kekuatan, sementara mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh akan memberikan kita keberanian. (hlm. 286)
9.      Sekarang bukan siapa-siapa, tapi besok lusa kita tidak tahu, kan? (hlm. 345)
10.  Daripada kita sibuk bertanya kapan seorang gadis menikah, hanya membuatnya sedih, lebih baik bantu dia agar segera mendapatkan jodohnya. Itu lebih bermanfaat. (hlm. 357)
11.  Biarkan semuanya mengalir seperti air. (hlm. 360)
12.  Jika memang berjodoh, maka berjodohlah. Tidak perlu terlalu berharap, tapi tidak juga sangat negatif menanggapinya. (hlm. 360)
13.  Apa yang membuat pernikahan orang tua dulu langgeng berpuluh-puluh tahun? Karena mereka jatuh cinta setiap hari pada orang yang sama. Itulah yang terjadi. Maka, kesedihan apa pun, ujian seberat apa pun bisa dilewati dengan baik. (hlm. 385)
14.  Hati manusia persis seperti lautan, penuh misteri. Kita tidak pernah tahu kejadian menyakitkan apa yang telah dilewati oleh seseorang. (hlm. 415)

 Sumber : FP Tere Liye