Minggu, 28 Maret 2021

NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU

 

doc.pribadi

IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Rembulan Tenggelam Di Wajahmu

Penulis : Tere Liye

Penerbit : Republika

Cetakan IV, Februari 2010

427 halaman

Rating di goodreads : 4,30

 

Disini adakah yang sudah baca karya dari Tere Liye? Atau seliweran lihat-lihat karya beliau?

Cek yu, sudah baca buku apa aja nih

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tere_Liye_(penulis)


Bagi sudah membaca novel beliau, bisa jadi semua mengetahui beraneka ragam genre yang beliau tulis dan gaya penulisan beliau, novel yang akan saya sampaikan yang bisa disebut salah satu genre sufisme (filsafat), kalau lihat dr beberapa pendapat dr blog.

Bila diurutkan, ini adalah novel kedelapan  dari 42 karya yang sudah diterbitkan (belum dihitung serial anak mamak dan sang penindai yang berganti judul buku).

*bila salah hitung mohon dikoreksi bersama ya, mungkin diriku siwerrr. Sebelum terlalu panjang prolognya akan saya sampaikan Blurbnya terlebih dahulu ya.

 

BLURB

Tutup mata kita. Tutup pikiran kita dari carut marut kehidupan. Mari berpikir takjim sejenak. Bayangkan saat ini ada satu malaikat bersayap indah datang kepada kita, lantas lembut berkata : ” Aku memberikan kau kesempatan hebat. Lima kesempatan untuk bertanya tentang rahasia kehidupan, dan aku akan menjawabnya langsung sekarang. Lima pertanyaan. Lima jawaban. Apakah pertanyaan pertamamu?”

 

Maka apakah kita akan bertanya : Apakah cinta itu? Apakah hidup ini adil? Apakah kaya adalah segalanya? Apakah kita memiliki pilihan dalam hidup? Apakah makna kehilangan?

 

Ray (tokoh utama dalam kisah ini), ternyata memiliki kecamuk pertanyaan sendiri. Lima pertanyaan sebelum akhirnya dia mengerti makna hidup dan kehidupannya.

 

Siapkan energi Anda untuk memasuki dunia ‘fantasi’ Tere Liye tentang perjalanan hidup. Di sini hanya ada satu rumus: semua urusan adalah sederhana. Maka mulailah membaca dengan menghela nafas lega…

 

“Tere Liye, lewat novel ini mengajarkan saya bagaimana memaknai kehilangan.  Rasa kehilangan yang begitu rumit, sakit, tapi tidak untuk Tere Liye, semuanya begitu indah dalam bingkai kesederhanaan.” 

Sita Elanda Lestari – Mahasiswi UI

 

Novel yang keras dan menyentuh.  Tentang anak manusia yang apa adanya.  Aku berharap jadi ‘si gigi kelinci,’ mencintai dan dicintai dan berakhir jadi bidadari surga.” 

Ida Safitri- pembaca novel Tere Liye

 

Satu hal yang membuat buku ini bagus: meraih surga dan dunia dengan sederhana.”  

Yudi Randa – Mahasiswi IPMI Business School 

 

CUPLIKAN NOVEL

Salah satu novel yang pada saat membacanya membuat  saya larut pada setiap untaian kalimat dan emosi saya naik turun, selama membaca ceritanya. Walau banyak berita dan isu seputar penulisnya tapi saya suka dengan karya-karyanya Bang Tere, terutama karya awalnya, berasa beda aja, entah mengapa.

 

Dari sekian banyak novel Bang Tere, ketika membaca judulnya saja, terlihat puitis “Rembulan tenggelam diwajahmu” membuat penasaran dengan ceritanya, yang ternyata setelah baca, buku ini bagus banget! Walau sudah ada cover baru tapi cover lama tetap dihati. 

 

Novel ini berkisah tentang seorang anak manusia bernama Rehan Raujana, sebut saja Ray , sejak kecil Ray tinggal di panti asuhan yang sangat menyedihkan, pengurus panti asuhan tersebut yang disebutkan sebagai ‘penjaga panti sok suci ‘. Ray tumbuh menjadi pemberontak, Ray sangat membenci penjaga panti sok suci yang selalu menyuruh anak-anak panti asuhan untuk bekerja menjadi penyemir sepatu dan pengamen, yang uangnya disetor ke penjaga panti untuk pergi haji. Ray benci akan kondisi itu. 

 

Namun, dia termasuk orang yang terpilih. Tuhan memberikan dia kesempatan agar dia mendapat jawaban-jawaban yang selalu dia nantikan. Disitulah muncul seorang malaikat yang berwujud manusia dengan wajah yang sangat lembut, dengan jubah putihnya mendatangi Ray. Dengan lembut berkata, lima pertanyaan, lima jawaban. Akhirnya Ray pun diajak kembali menyaksikan kisah-kisah masa lalunya, mengajak Ray untuk mendengar jawaban atas pertanyaan , disitulah mailakat itu menjawab semua pertanyaan hidup Ray ?

 

1. Kenapa dia dibesarkan di panti asuhan yang busuk, kenapa tidak di tempat lain? Kenapa dia hidup seperti ini?

2. Kenapa hidup tidak adil? Dia tidak pernah melihat kedua orangtuanya, tidak seperti anak-anak lain mendapatkan kasih sayang ayah bundanya. kenapa setiap orang yang berbuat baik malah menemui banyak masalah, banyak kesulitan. Namun, para penjahat selalu diberikan kemudahan, harta yang banyak. Kenapa?

3. Kenapa langit tega mengambil istrinya, orang yang mungkin hanya bisa membahagiakan dia. Kenapa Tuhan tega dan tidak habis-habisnya memberikan kesulitan terhadapnya?

4. Kenapa hatinya masih terasa kosong, padahal dia telah menyibukkan diri dengan segala aktivitas, menjalarkan usaha bisnisnya yang sampai menggurita. Yang dulu beli senar gitar untuk mengamen pun harus meminjam dari pengamen lainnya, hidup di sebelah bantaran kali yang bau. Namun, saat usaha propertinya dimana-dimana, mau makan apa saja di mana saja pun tinggal berangkat, selalu saja ada kosong, ada yang hampa dalam hatinya. Kenapa?

5. Kenapa Tuhan tidak segera memanggil dirinya saja, malah memberikan berbagai penyakit-penyakit pada dirinya padahal badannya yang kekar dan gempal. Dari serangan jantung, kadar gula tinggi sampai harus cangkok ginjal harus dilakukannya. Kenapa?

 

Orang yang berwajah lembut itupun menjawan tiap pertanyaan. Ya, tiap satu pertanyaan ada satu jawaban. Yaa itulah lima pertanyaan Ray semasa hidupnya. Mungkin tidak jarang kita semua pun mempunyai pertanyaan-pertanyaan yang sama tentang kehidupan ini, tentang takdir kita masing-masing.

 

Sejujurnya ketika menutup buku ini, saya sedikit bingung akan menulis apa dalam review kali ini. Karena ada begitu banyak hal yang ingin dituliskan untuk memperlihatkan bahwa buku ini telah menawan hatiku, mengesankan jiwaku.

 

Ada banyak pesan moral yang disampaikan penulis melalui karakter-karakter dalam buku ini. Setelah baca buku ini, kita akan semakin banyak bersyukur, serta bisa belajar ikhlas. Dari kisah yang ditulis oleh Tere Liye ini, kita pun bisa belajar  tentang kesederhaan. Buku ini menyadarkan saya bahwa setiap hal yang terjadi dalam hidup ini, dan apa pun yang kita lakukan, akan memberikan dampak bagi diri sendiri dan orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. 

 

Novel yang menyajikan kotemplasi kehidupan, tentu bukan hal yang mudah untuk menuliskannya, namun disajikan dengan sesederhana ini. Ini bukan buku yang rumit  untuk dibaca. Tapi bersiaplah, buku ini akan membawamu menyelami kehidupan Ray! Semoga banyak pelajaran yang bisa kita ambil hikmahnya 

 

Entah kakak-kakak disini sudah tau atau bahkan sudah menonton, bahwa novel ini salah satu yang difilmkan dan saya sudah menonton nya. Walau dibagi dua part dan yang kedua entah kapan, mengingat keburu melanda bumi ini.

 

“Selalu berprasangka baik, jika di sederhanakan, berharaplah sedikit dan memberi banyak. Maka kau akan siap menerima segala bentuk keadilan Tuhan (halaman 201)

 

"Ketika kau merasa hidupmu menyakitkan dan merasa muak dengan semua penderitaan maka itu saatnya kau harus melihat ke atas, pasti ada kabar baik untukmu, janji-janji, masa depan. Dan sebaliknya, ketika kau merasa hidupmu menyenangkan dan selalu merasa kurang dengan semua kesenangan maka itulah saatnya kau harus melihat ke bawah, pasti ada yang lebih tidak beruntung darimu. Hanya sesederhana itu. Dengan begitu, kau akan selalu pandai bersyukur.”
(halaman 416-417)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar