IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Rembulan
Tenggelam Di Wajahmu
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Republika
Cetakan IV, Februari
2010
427 halaman
Rating di goodreads :
4,30
Disini adakah yang
sudah baca karya dari Tere Liye? Atau seliweran lihat-lihat karya beliau?
Cek yu, sudah baca buku apa aja nih
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tere_Liye_(penulis)
Bagi sudah membaca
novel beliau, bisa jadi semua mengetahui beraneka ragam genre yang beliau tulis
dan gaya penulisan beliau, novel yang akan saya sampaikan yang bisa disebut
salah satu genre sufisme (filsafat), kalau lihat dr beberapa pendapat dr blog.
Bila diurutkan, ini
adalah novel kedelapan dari 42 karya yang sudah diterbitkan (belum
dihitung serial anak mamak dan sang penindai yang berganti judul buku).
*bila salah hitung
mohon dikoreksi bersama ya, mungkin diriku siwerrr. Sebelum terlalu panjang
prolognya akan saya sampaikan Blurbnya terlebih dahulu ya.
BLURB
Tutup mata kita. Tutup
pikiran kita dari carut marut kehidupan. Mari berpikir takjim sejenak.
Bayangkan saat ini ada satu malaikat bersayap indah datang kepada kita, lantas
lembut berkata : ” Aku memberikan kau kesempatan hebat. Lima kesempatan untuk
bertanya tentang rahasia kehidupan, dan aku akan menjawabnya langsung sekarang.
Lima pertanyaan. Lima jawaban. Apakah pertanyaan pertamamu?”
Maka apakah kita akan
bertanya : Apakah cinta itu? Apakah hidup ini adil? Apakah kaya adalah
segalanya? Apakah kita memiliki pilihan dalam hidup? Apakah makna kehilangan?
Ray (tokoh utama dalam
kisah ini), ternyata memiliki kecamuk pertanyaan sendiri. Lima pertanyaan
sebelum akhirnya dia mengerti makna hidup dan kehidupannya.
Siapkan energi Anda
untuk memasuki dunia ‘fantasi’ Tere Liye tentang perjalanan hidup. Di sini
hanya ada satu rumus: semua urusan adalah sederhana. Maka mulailah membaca
dengan menghela nafas lega…
“Tere Liye, lewat novel
ini mengajarkan saya bagaimana memaknai kehilangan. Rasa kehilangan yang
begitu rumit, sakit, tapi tidak untuk Tere Liye, semuanya begitu indah dalam
bingkai kesederhanaan.”
Sita Elanda Lestari –
Mahasiswi UI
Novel yang keras dan
menyentuh. Tentang anak manusia yang apa adanya. Aku berharap jadi
‘si gigi kelinci,’ mencintai dan dicintai dan berakhir jadi bidadari
surga.”
Ida Safitri- pembaca
novel Tere Liye
Satu hal yang membuat
buku ini bagus: meraih surga dan dunia dengan sederhana.”
Yudi Randa – Mahasiswi
IPMI Business School
CUPLIKAN NOVEL
Salah satu novel yang pada saat membacanya membuat saya larut pada setiap untaian kalimat dan emosi saya naik turun, selama membaca ceritanya. Walau banyak berita dan isu seputar penulisnya tapi saya suka dengan karya-karyanya Bang Tere, terutama karya awalnya, berasa beda aja, entah mengapa.
Dari sekian
banyak novel Bang Tere, ketika membaca judulnya saja, terlihat puitis “Rembulan
tenggelam diwajahmu” membuat penasaran dengan ceritanya, yang ternyata setelah
baca, buku ini bagus banget! Walau sudah ada cover baru tapi cover lama tetap
dihati.
Novel ini berkisah
tentang seorang anak manusia bernama Rehan Raujana, sebut saja Ray , sejak
kecil Ray tinggal di panti asuhan yang sangat menyedihkan, pengurus panti
asuhan tersebut yang disebutkan sebagai ‘penjaga panti sok suci ‘. Ray tumbuh
menjadi pemberontak, Ray sangat membenci penjaga panti sok suci yang selalu
menyuruh anak-anak panti asuhan untuk bekerja menjadi penyemir sepatu dan
pengamen, yang uangnya disetor ke penjaga panti untuk pergi haji. Ray benci
akan kondisi itu.
Namun, dia termasuk
orang yang terpilih. Tuhan memberikan dia kesempatan agar dia mendapat
jawaban-jawaban yang selalu dia nantikan. Disitulah muncul seorang malaikat
yang berwujud manusia dengan wajah yang sangat lembut, dengan jubah putihnya
mendatangi Ray. Dengan lembut berkata, lima pertanyaan, lima jawaban. Akhirnya
Ray pun diajak kembali menyaksikan kisah-kisah masa lalunya, mengajak Ray untuk
mendengar jawaban atas pertanyaan , disitulah mailakat itu menjawab semua
pertanyaan hidup Ray ?
1. Kenapa dia dibesarkan di panti asuhan yang busuk, kenapa tidak di tempat lain? Kenapa dia hidup seperti ini?
2. Kenapa hidup tidak adil? Dia tidak pernah melihat kedua orangtuanya, tidak seperti anak-anak lain mendapatkan kasih sayang ayah bundanya. kenapa setiap orang yang berbuat baik malah menemui banyak masalah, banyak kesulitan. Namun, para penjahat selalu diberikan kemudahan, harta yang banyak. Kenapa?
3. Kenapa langit tega mengambil istrinya, orang yang mungkin hanya bisa membahagiakan dia. Kenapa Tuhan tega dan tidak habis-habisnya memberikan kesulitan terhadapnya?
4. Kenapa hatinya masih terasa kosong, padahal dia telah menyibukkan diri dengan segala aktivitas, menjalarkan usaha bisnisnya yang sampai menggurita. Yang dulu beli senar gitar untuk mengamen pun harus meminjam dari pengamen lainnya, hidup di sebelah bantaran kali yang bau. Namun, saat usaha propertinya dimana-dimana, mau makan apa saja di mana saja pun tinggal berangkat, selalu saja ada kosong, ada yang hampa dalam hatinya. Kenapa?
5. Kenapa Tuhan tidak
segera memanggil dirinya saja, malah memberikan berbagai penyakit-penyakit pada
dirinya padahal badannya yang kekar dan gempal. Dari serangan jantung, kadar
gula tinggi sampai harus cangkok ginjal harus dilakukannya. Kenapa?
Orang yang berwajah
lembut itupun menjawan tiap pertanyaan. Ya, tiap satu pertanyaan ada satu
jawaban. Yaa itulah lima pertanyaan Ray semasa hidupnya. Mungkin tidak jarang
kita semua pun mempunyai pertanyaan-pertanyaan yang sama tentang kehidupan ini,
tentang takdir kita masing-masing.
Sejujurnya ketika
menutup buku ini, saya sedikit bingung akan menulis apa dalam review kali ini.
Karena ada begitu banyak hal yang ingin dituliskan untuk memperlihatkan bahwa
buku ini telah menawan hatiku, mengesankan jiwaku.
Ada banyak pesan moral
yang disampaikan penulis melalui karakter-karakter dalam buku ini. Setelah baca
buku ini, kita akan semakin banyak bersyukur, serta bisa belajar ikhlas. Dari
kisah yang ditulis oleh Tere Liye ini, kita pun bisa belajar tentang
kesederhaan. Buku ini menyadarkan saya bahwa setiap hal yang terjadi dalam hidup
ini, dan apa pun yang kita lakukan, akan memberikan dampak bagi diri sendiri
dan orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Novel yang menyajikan kotemplasi kehidupan, tentu bukan hal yang mudah untuk menuliskannya, namun disajikan dengan sesederhana ini. Ini bukan buku yang rumit untuk dibaca. Tapi bersiaplah, buku ini akan membawamu menyelami kehidupan Ray! Semoga banyak pelajaran yang bisa kita ambil hikmahnya
Entah kakak-kakak disini sudah tau atau bahkan sudah menonton, bahwa novel ini salah satu yang difilmkan dan saya sudah menonton nya. Walau dibagi dua part dan yang kedua entah kapan, mengingat keburu melanda bumi ini.
“Selalu berprasangka baik, jika di sederhanakan, berharaplah sedikit dan
memberi banyak. Maka kau akan siap menerima segala bentuk keadilan Tuhan
(halaman 201)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar