Minggu, 27 Desember 2020

REVIEW NOVEL SETELAH KAMU PERGI

 



Judul Buku : Setelah Kamu Pergi

Penulis : Kori Rahayu
Penerbit : Loka Media
ISBN : 978-602-5509-83-4
216 halaman
Cetakan 1, September 2020
Rate : 8/10

Harsa, remaja usia 16 tahun ditemukan bunuh diri dengan menggantungkan dirinya. Harsa yang kesehariannya penuh canda dan tawa bagi sekelilingnya, nampak tak menjamin memiliki masalah yang dipendam oleh dirinya.

Ini bukan sekedar kisah milik Harsa seorang. Ada Mita, kakak Harsa, cantik dan pemalu bahkan cenderung anti sosial, bahkan banyak yang tak tahu, bahwa ia menderita kecemasan sosial.

Anjasmara, ibu Harsa, seorang single mother yang berjuang menafkahi keluarga, setelah kematian suaminya, dengan menjadi guru lukis dan memiliki usaha dibidang alat lukis.

Bella, sahabat Harsa yang pintar, diam-diam mencintai Harsa, selalu merasa minder dengan dirinya.

Kepergian Harsa membuat kondisi bagaikan 180° bagi kehidupan mereka. Memberikan kesedihan yang dalam dan penuh tanya teramat besar. Pertanyaan, kenapa Harsa mengakhiri hidupnya, selalu memenuhi otak dan mengganggu kehidupan orang yang ditinggalkan. Seseorang yang terlihat penuh canda dan tawa, belum tentu memiliki kebahagiaan.

"Dirimu memang penuh dengan cela, tapi bukan berarti kamu tidak berhak dicintai."
(Hal.193)

Ada beberapa selipan ilmu psikologi yang kita dapatkan secara tak langsung. Seperti mengenal 4 jenis bunuh diri yang terdiri dari : bunuh diri egoistik, altruistik, anomik dan fatalik. Bahkan dipaparkan bahwa bunuh diri terjadi menurut Durkheim, karena kegagalan seseorang mengintegrasikan diri dengan lingkungan sosialnya.

Lumayan terkecoh dengan judul bukunya, yang kupikir romance, ternyata novel psikologi. Pembaca diajak untuk mendalami setiap karakter dan tokoh pada novel ini, dengan sudut pandang pada masing-masing tokoh.

Senang akhirnya buku hasil menang GA dari @loka_media , tamat juga 😍

Sudah pernah di publikasi di Instagram pribadi dengan segala perubahan yang diperlukan https://www.instagram.com/p/CJGikBRg-wf/?utm_source=ig_web_copy_link

Minggu, 13 Desember 2020

SIBUK ITU RELATIF DAN KEBANYAKAN ESKUL

 Sibuk itu relatif

Masalahnya mau menyempatkan atau tidak


Mungkin sudah sering mendengar istilah itu ya, tapi tak bisa dipungkiri ada kalanya saat kita berhadapan dengan orang yang kita butuhkan, untuk menyempatkan waktunya, dengan lugas dan lancarnya bisa berkata seperti itu.


Ketika situasinya berbalik, bisa jadi kita akan mendapatkan ucapan yang sama seperti itu.


Sama halnya seperti diriku, yang semenjak bergabung ke 1M1C, selalu saja ada masa bolosnya. Entah hidupnya terlalu sibuk atau mager nulis, tiba-tiba sudah senin pagi saja. Tapi hingga sekarang, Alhamdulillah belum pernah daftar ulang member 1M1C, bisa menyempatkan cuma memang suka rada konslet aja.


Saking sibuknya, nulis dan setor mepet waktu sekali.


Mau sedikit berbagi kesibukan baru seminggu ini aja deh, jadi saya punya satu akun IG, awal bikin untuk akun dagang, karena sedang tak aktif dagang maka ikutlah salah satu tantangan online dari Tanos, iya itu tantangan naon sih, sibuk dengan aktivitas harian, masih aja bisa bikin beginian, hidupnya banyak eskul sekali memang. 


Berkat tantangan online ini, btw ini link-nya, yang ingin kepo https://www.instagram.com/tanos.challenge/?hl=id feed instagram nampak hidup, boleh lah yang mau kepo https://www.instagram.com/tokimi_07/ , siapa tau jadi nambah lagi follower-nya hahahhaa


Dikasih spoiler dikit deh instagramnya biar mau mampir-mampir gituhhh




sumber : https://www.instagram.com/tokimi_07/


Bisa ya menyempatkan untuk ribet sama perintil, tapi tetap aja suka bolos nulis, padahal sudah mau akhir tahun hahahahhahahahaha