Minggu, 28 Maret 2021

HUNTING FOTO TRANPORTASI UNIK DI CIMAHI



Hasil hunting foto pagi ini, biar bisa ikutan challenge dr @tanos.challenge (walau agak rapel krn ini harusnya tema untuk minggu pertama 😂😂😂).


Tadinya mau foto becak yang biasa mangkal di depan jalan, eh pas niat foto ga ketemu, giliran lagi bawa gegembolan dr pasar, buanyak ketemu mamang becak. Karena tema yang diambil adalah kendaraan yang unik, langsung kepikiran, setiap jalan kaki selalu menemukan mobil unik ini. Tapi tentunya unik dipandang saja yaaaa.



Biar sekalian memperkenalkan salah satu sejarah bangunan yang ada di cimahi, jadi ku kutip info yang ada di blog, biar lebih mantap, khawatir salah penyampaian.




Penjara Poncol atau Rumah Tahanan Militer Poncol merupakan Bangunan Penjara Militer yang dibangun pada tahun 1886 bersamaan dengan pembangunan markas-markas militer. Bangunan yang merupakan bagian dari adanya markas-markas militer tersebut terletak di Jl. Poncol Cimahi berada dekat Lapangan Rajawali Cimahi sebagai sel tahanan bagi tawanan musuh dan para prajurit militer yang bermasalah dalam kedisiplinan. Bangunan ini pernah menjadi Kamp konsentrasi Jepang untuk menahan penduduk sipil atau tawanan militer selama pendudukan Jepang di Indonesia (1942-1945) yang berada di bawah pengawasan Jepang.
Sumber : http://cimahi-cyber-city.blogspot.com

Tema 1 : Jenis transportasi yang unik di daerahmu






NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU

 

doc.pribadi

IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Rembulan Tenggelam Di Wajahmu

Penulis : Tere Liye

Penerbit : Republika

Cetakan IV, Februari 2010

427 halaman

Rating di goodreads : 4,30

 

Disini adakah yang sudah baca karya dari Tere Liye? Atau seliweran lihat-lihat karya beliau?

Cek yu, sudah baca buku apa aja nih

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tere_Liye_(penulis)


Bagi sudah membaca novel beliau, bisa jadi semua mengetahui beraneka ragam genre yang beliau tulis dan gaya penulisan beliau, novel yang akan saya sampaikan yang bisa disebut salah satu genre sufisme (filsafat), kalau lihat dr beberapa pendapat dr blog.

Bila diurutkan, ini adalah novel kedelapan  dari 42 karya yang sudah diterbitkan (belum dihitung serial anak mamak dan sang penindai yang berganti judul buku).

*bila salah hitung mohon dikoreksi bersama ya, mungkin diriku siwerrr. Sebelum terlalu panjang prolognya akan saya sampaikan Blurbnya terlebih dahulu ya.

 

BLURB

Tutup mata kita. Tutup pikiran kita dari carut marut kehidupan. Mari berpikir takjim sejenak. Bayangkan saat ini ada satu malaikat bersayap indah datang kepada kita, lantas lembut berkata : ” Aku memberikan kau kesempatan hebat. Lima kesempatan untuk bertanya tentang rahasia kehidupan, dan aku akan menjawabnya langsung sekarang. Lima pertanyaan. Lima jawaban. Apakah pertanyaan pertamamu?”

 

Maka apakah kita akan bertanya : Apakah cinta itu? Apakah hidup ini adil? Apakah kaya adalah segalanya? Apakah kita memiliki pilihan dalam hidup? Apakah makna kehilangan?

 

Ray (tokoh utama dalam kisah ini), ternyata memiliki kecamuk pertanyaan sendiri. Lima pertanyaan sebelum akhirnya dia mengerti makna hidup dan kehidupannya.

 

Siapkan energi Anda untuk memasuki dunia ‘fantasi’ Tere Liye tentang perjalanan hidup. Di sini hanya ada satu rumus: semua urusan adalah sederhana. Maka mulailah membaca dengan menghela nafas lega…

 

“Tere Liye, lewat novel ini mengajarkan saya bagaimana memaknai kehilangan.  Rasa kehilangan yang begitu rumit, sakit, tapi tidak untuk Tere Liye, semuanya begitu indah dalam bingkai kesederhanaan.” 

Sita Elanda Lestari – Mahasiswi UI

 

Novel yang keras dan menyentuh.  Tentang anak manusia yang apa adanya.  Aku berharap jadi ‘si gigi kelinci,’ mencintai dan dicintai dan berakhir jadi bidadari surga.” 

Ida Safitri- pembaca novel Tere Liye

 

Satu hal yang membuat buku ini bagus: meraih surga dan dunia dengan sederhana.”  

Yudi Randa – Mahasiswi IPMI Business School 

 

CUPLIKAN NOVEL

Salah satu novel yang pada saat membacanya membuat  saya larut pada setiap untaian kalimat dan emosi saya naik turun, selama membaca ceritanya. Walau banyak berita dan isu seputar penulisnya tapi saya suka dengan karya-karyanya Bang Tere, terutama karya awalnya, berasa beda aja, entah mengapa.

 

Dari sekian banyak novel Bang Tere, ketika membaca judulnya saja, terlihat puitis “Rembulan tenggelam diwajahmu” membuat penasaran dengan ceritanya, yang ternyata setelah baca, buku ini bagus banget! Walau sudah ada cover baru tapi cover lama tetap dihati. 

 

Novel ini berkisah tentang seorang anak manusia bernama Rehan Raujana, sebut saja Ray , sejak kecil Ray tinggal di panti asuhan yang sangat menyedihkan, pengurus panti asuhan tersebut yang disebutkan sebagai ‘penjaga panti sok suci ‘. Ray tumbuh menjadi pemberontak, Ray sangat membenci penjaga panti sok suci yang selalu menyuruh anak-anak panti asuhan untuk bekerja menjadi penyemir sepatu dan pengamen, yang uangnya disetor ke penjaga panti untuk pergi haji. Ray benci akan kondisi itu. 

 

Namun, dia termasuk orang yang terpilih. Tuhan memberikan dia kesempatan agar dia mendapat jawaban-jawaban yang selalu dia nantikan. Disitulah muncul seorang malaikat yang berwujud manusia dengan wajah yang sangat lembut, dengan jubah putihnya mendatangi Ray. Dengan lembut berkata, lima pertanyaan, lima jawaban. Akhirnya Ray pun diajak kembali menyaksikan kisah-kisah masa lalunya, mengajak Ray untuk mendengar jawaban atas pertanyaan , disitulah mailakat itu menjawab semua pertanyaan hidup Ray ?

 

1. Kenapa dia dibesarkan di panti asuhan yang busuk, kenapa tidak di tempat lain? Kenapa dia hidup seperti ini?

2. Kenapa hidup tidak adil? Dia tidak pernah melihat kedua orangtuanya, tidak seperti anak-anak lain mendapatkan kasih sayang ayah bundanya. kenapa setiap orang yang berbuat baik malah menemui banyak masalah, banyak kesulitan. Namun, para penjahat selalu diberikan kemudahan, harta yang banyak. Kenapa?

3. Kenapa langit tega mengambil istrinya, orang yang mungkin hanya bisa membahagiakan dia. Kenapa Tuhan tega dan tidak habis-habisnya memberikan kesulitan terhadapnya?

4. Kenapa hatinya masih terasa kosong, padahal dia telah menyibukkan diri dengan segala aktivitas, menjalarkan usaha bisnisnya yang sampai menggurita. Yang dulu beli senar gitar untuk mengamen pun harus meminjam dari pengamen lainnya, hidup di sebelah bantaran kali yang bau. Namun, saat usaha propertinya dimana-dimana, mau makan apa saja di mana saja pun tinggal berangkat, selalu saja ada kosong, ada yang hampa dalam hatinya. Kenapa?

5. Kenapa Tuhan tidak segera memanggil dirinya saja, malah memberikan berbagai penyakit-penyakit pada dirinya padahal badannya yang kekar dan gempal. Dari serangan jantung, kadar gula tinggi sampai harus cangkok ginjal harus dilakukannya. Kenapa?

 

Orang yang berwajah lembut itupun menjawan tiap pertanyaan. Ya, tiap satu pertanyaan ada satu jawaban. Yaa itulah lima pertanyaan Ray semasa hidupnya. Mungkin tidak jarang kita semua pun mempunyai pertanyaan-pertanyaan yang sama tentang kehidupan ini, tentang takdir kita masing-masing.

 

Sejujurnya ketika menutup buku ini, saya sedikit bingung akan menulis apa dalam review kali ini. Karena ada begitu banyak hal yang ingin dituliskan untuk memperlihatkan bahwa buku ini telah menawan hatiku, mengesankan jiwaku.

 

Ada banyak pesan moral yang disampaikan penulis melalui karakter-karakter dalam buku ini. Setelah baca buku ini, kita akan semakin banyak bersyukur, serta bisa belajar ikhlas. Dari kisah yang ditulis oleh Tere Liye ini, kita pun bisa belajar  tentang kesederhaan. Buku ini menyadarkan saya bahwa setiap hal yang terjadi dalam hidup ini, dan apa pun yang kita lakukan, akan memberikan dampak bagi diri sendiri dan orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. 

 

Novel yang menyajikan kotemplasi kehidupan, tentu bukan hal yang mudah untuk menuliskannya, namun disajikan dengan sesederhana ini. Ini bukan buku yang rumit  untuk dibaca. Tapi bersiaplah, buku ini akan membawamu menyelami kehidupan Ray! Semoga banyak pelajaran yang bisa kita ambil hikmahnya 

 

Entah kakak-kakak disini sudah tau atau bahkan sudah menonton, bahwa novel ini salah satu yang difilmkan dan saya sudah menonton nya. Walau dibagi dua part dan yang kedua entah kapan, mengingat keburu melanda bumi ini.

 

“Selalu berprasangka baik, jika di sederhanakan, berharaplah sedikit dan memberi banyak. Maka kau akan siap menerima segala bentuk keadilan Tuhan (halaman 201)

 

"Ketika kau merasa hidupmu menyakitkan dan merasa muak dengan semua penderitaan maka itu saatnya kau harus melihat ke atas, pasti ada kabar baik untukmu, janji-janji, masa depan. Dan sebaliknya, ketika kau merasa hidupmu menyenangkan dan selalu merasa kurang dengan semua kesenangan maka itulah saatnya kau harus melihat ke bawah, pasti ada yang lebih tidak beruntung darimu. Hanya sesederhana itu. Dengan begitu, kau akan selalu pandai bersyukur.”
(halaman 416-417)

Minggu, 21 Maret 2021

MENGENAL TRADISI DI MADURA MELALUI NOVEL DAMAR KAMBANG

doc.pribadi


Judul Buku                DAMAR KAMBANG 

Penulis                     Muna Masyari 

Penerbit                :    Kepustakaan Populer Gramedia 

Jumlah Halaman    :    212 halaman, Cetakan pertama, Desember 2020 

ISBN                     : 978-602-481-456-4 

Baca melalui aplikasi @gramediadigital


Novel ini mengisahkan betapa mudah nasib perempuan dipermainkan tradisi, tanpa perlu menimbang perasaan dan masa depannya. Cebbhing, gadis berusia 14 tahun yang harus gagal menikah dengan lelaki pujaannya lantaran keluarga calon suaminya tidak membawakannya rumah hantaran saat mokka’ blabar.

Keputusaan sang Ayah membawa persoalan panjang dan kerumitan hidup bagi Cebbhing. Rumah hantaran menjadi perkara pelik yang menentukan martabat dan harga diri keluarga.

Walaupun masih wilayah Madura, setiap daerah memiliki adat masing-masing. Ketidaktahuan yang tidak dikomunikasikan di awal. Dalam diamnya ketika harga dirinya terkocak hingga menyimpan kesumat dan mengirim pelet agar keluarga Cebbhing dapat ia permalukan

“Mereka akan merasakan ganjaran karena telah mempermalukan kita! Jika darah dibayar darah, nyawa dibayar nyawa, penghinaan juga harus dibayar penghinaan!”
(hal.57)

Damar Kambang menyuguhkan dengan lebih dari satu sudut pandang. Tradisi pernikahan Madura ditautkan dalam gelanggang karapan sapi, carok, liku kehidupan santri, sekaligus kekuatan mistis (santet). Karakter para tokohnya begitu kuat.

Mungkin beberapa istilah dalam bahasa maduranya dibuat footnote bukan glosarium, biar langsung dipahami, terutama seperti saya yang tidak mengerti bahasa Madura 😆, tapi tetap bisa diikuti alur ceritanya.

Pembaca seolah diajak untuk mengenal lebih jauh tentang berbagai tradisi masyarakat di Madura. Dalam novel tersebut satu tradisi yang diangkat sebagai topik utamanya ialah damar kambang sebagai ritual perkawinan.

Novel ini bukan hanya tentang keberagaman sosial budaya di Indonesia. Kehadiran buku ini memperkaya bacaan tentang isu-isu perempuan, persoalan domestik, bahwa perempuan adalah manusia, bukan barang yang bisa diatur, dinego seperti barang, dan berhak menentukan kebahagiaannya.

Sudah pernah di posting sebelumnya di instagram dengan perubahan yang diperlukan

Minggu, 14 Maret 2021

NOVEL SUMMER IN SEOUL

doc.pribadi


Judul Buku : SUMMER IN SEOUL 

Penulis : ILANA TAN 

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama 

Cetakan ke-23 : September 2014 

ISBN 978-602-03-1014-5 

Jumlah halaman : 280 hlm 

Baca melalui aplikasi @gramediadigital


“Kalau suatu saat nanti kau rindu padaku, kau mau memberitahuku? …. Agar aku bisa langsung berlari menemuimu.”
(hlm. 243)

Sandy alias Han Soon-Hee, gadis blasteran Indonesia-Korea, tiba-tiba dengan mudahnya  menerima permintaan untuk berpose sebagai kekasih penyanyi muda terkenal di Korea, Jung Tae-Woo. Bukan alasan Soon-Hee adalah penggemar berat Jung Tae-Woo. Semua ini diawali ketika secara tidak sengaja, handphone Han Soon-Hee tertukar dengan milik Jung Tae-Woo.

Dari pertemuan itu, terbersit ide untuk menjadikan Han Soon-Hee sebagai kekasih rahasia Jung Tae-Woo. Semua ini dilakukan hanya untuk menepis gosip yang menyatakan bahwa Jung Tae-Woo adalah seorang gay.

Ternyata semua ini tidak berakhir begitu saja di tabloid gosip. Wartawan dan para penggemar semakin penasaran dengan sosok misterius perempuan yang bersama Tae-Woo. Soon-Hee juga harus merahasiakan semua ini dari orang-orang terdekatnya.

Di balik semua kepura-puraan ini, diam-diam, mereka mulai saling tertarik.

Tapi yang paling membuat mereka resah adalah kisah empat tahun lalu, sebuah kejadian ketika Jung Tae-Woo sedang mengadakan acara jumpa penggemar, kejadian yang membuat Jung Tae-Woo vakum selama empat tahun. Ada kenyataan tak terduga yang mungkin membuat mereka tidak bisa bersatu.

Penulis menggunakan gaya bahasa yang sangat baik, mudah dimengerti, dan tidak bertele-tele. Sebenarnya lebih seru kalau aroma musim panas di dalam novel ini, sesuai dengan judulnya "Summer in Seoul". Berharap akan ada kisah yang berhubungan secara langsung dengan musim panas. Misal, festival atau budaya setempat di musim ini.

Bagi yang mengikuti tetralogi novel ini, pasti suka mengaitkan dengan novel lainnya, yang sudah baca tentu ingat dengan tokoh Tara di Autumn in Paris, dia muncul dalam beberapa bagian pada novel ini. Tinggal Spring In London nih, biar genap tamat baca novel tetraloginya Ilana Tan.

Novel yang bikin sadar, bahwa segala sesuatu yang mungkin tak tergapai bisa saja tergapai, apabila kita mau berpikir secara terbuka.

Sudah di publikasi di instagram pribadi  di https://www.instagram.com/p/CMXdlEaF0ZL/?utm_source=ig_web_copy_link

Minggu, 07 Maret 2021

JALAN KAKI YANG BERBONUS RUJAK JAMBU KRISTAL

Seperti biasa rutinitas setelah mengerjakan kerjaan domestik rumah tangga yaitu jalan kaki. Tak ada bedanya dengan jalan kaki sebelum-sebelumnya, selalu random dan dadakan memilih rute jalan, baru terpikir akan kemana arah jalannya, setelah aktifkan aplikasi jalan kaki. Btw aplikasi yang kugunakan saat ini adalah strava, kenapa? rekomendasi dari grup jalan kaki dan tipe yang sudahlah kalau pas waktunya (walau kadang suka eror), mana tau kedepannya ganti lagi aplikasi yang digunakan.

doc.pribadi


Cuaca hari ini sama seperti bulan-bulan kemarin, panas sekejap demi bikin bahagia buibu yang jemur baju, lalu sisanya mendung, mari syukuri saja, yang penting masih diberi kesehatan dan imun yang bisa menyesuaikan dengan situasi pandemik.

doc.pribadi

doc.pribadi


Melewati pinggir rute kereta api menuju stasiun Cimindi, biar jalannya tak hanya sekedar dipandangi dari sudut pandangan mata ketika sedang naik KRD Bandung Raya, ternyata akupun bisa juga melalui melalui jalan kaki. Lumayan melelahkan dan waktu yang diambil jam dimana orang-orang persiapan makan siang, eh malah jalan kaki. Niat hati setelah bertemu jalan raya, mau naik angkot ajalah, karena merasa tanggung jadi lanjutkan melalui jalan raya. Ketahuilah selama melakukan rutinitas jalan kaki, mental jalan kaki diuji ketika sedang melalui jalan raya, apalagi jalannya bukan pakaian niat olahraga macam saya.

doc.pribadi


Sesampainya di depan Rumah Sakit Mitra Kasih Cimahi, eh kok menemukan sesuatu yang menarik, yupssss tukang rujak jambu kristal. 

doc.pribadi


Jadi selama bergabung di WAG Tanos, obrolan bukan sekedar jalan kaki saja, segala macam ada, ya bisa disebut grup gado-gado lah, yang sempat hits obrolannya ya rujak jambu kristal, kalau Bandung sudah banyak yang jualan, masa iya Cimahi tak ada (dirimu saja yang tak sadar mi). Belilah 1 porsi yang seharga Rp.10.000,- sesampai dirumah, g ada 5 menit langsung habis karena makan bareng dengan paksu. Lihat bumbunya, hanya bumbu bubuk putih dan bubuk cabe, diriku tak tahu jenisnya apa karena tak suka membeli, tapi banyak yang bilang bumbu atom gitulah. Jadi penasaran ingin bikin sendiri ajalah, beli jambu kristalnya dan kuyakin di pasar pasti banyak kan bumbu itu, biar kenyang. Apalagi saya dan paksu, urusan makan buah ga bisa sedikit hahahaha.

doc.pribadi


Masih tentang jalan, dengan lumayan agak lelah akhirnya bisa mendekati 9 menit lagi dua jam jalan. Wow sungguh luar biasa sekali, jalan hari ini dan mengapa nulis jadi agak malam karena tak kuat untuk tidur sore (alamat bobok dini hari lagi sih ini). Ini hanya sebuah cerita jalan kaki yang sepertinya agak sulit untuk tak diceritakan, semoga diriku selalu konsisten jalannya demi imun yang selalu terjaga dan tak merasa dosa-dosa amat kalau abis makan nakal hahahaha


doc.pribadi