Minggu, 15 November 2020

ULASAN BUKU RE: DAN PEREMPUAN KARYA MAMAN SUHERMAN

Edit by photogrid

 

Bermula dari tugas akhir skripsi, pertemuan dengan Re' si pelacur lesbian mengubah total sudut pandang Herman tentang sisi gelap kehidupan malam yang sering dikatakan petaka bagi sebagian besar orang. Awalnya Herman, Mahasiswa Kriminologi itu menganggap Re semata-mata objek penelitian saja, namun yang terjadi benar-benar di luar haluan.


Seorang wanita biasa dengan latar belakang yang kelam, dan terseret ke dunia pelacuran dan sekarang hidup sebagai kaki tangan Mami Lani, orang yang telah mengubah hidup Re:. Tentu Re: tidak sendiri. Ia bersama teman-temannya melakukan pekerjaan, memuaskan para pelanggan mereka. Walau kematian mengancam hidup mereka. Herman kemudian masuk lebih dalam dan mengenal baik kehidupan Re, keras kehidupan yang ia kenal ternyata tak mengalahkan keras kehidupan Re, Herman terjerembab pada air mata, cinta dan sayang terhadap pelacur lesbian, Re;


"...Man,
Kalau mau ikut surgakan aku,
tuntaskan skripsimu.
Tulis apa adanya, kabarkan tentangku
dan tentang duniaku.."
-hal.153

Buku Re bagaikan sebuah tamparan keras tentang paradigma kerasnya kehidupan manusia, walaupun buku ini adalah kisah prostitusi tahun 80-an, namun masalah dan gambaran-gambaran yang ditampakkan begitu melekat dengan keruwetan hidup masa sekarang, hingga kesan tahun 80-an terasa dekat dengan saya, mungkin Maman Suherman benar-benar ahli dalam meletakkan Fiksi berasa Realiti, ataukah memang sebenarnya dari tahun 80-an sampai sekarang banyak Re yang lain, tetap banyak berada di sekitar kita, yang memohon untuk lepas dan merdeka dari sisi gelap dunia kupu-kupu malam. Jadi teringat lagu Titiek Puspa yang judulnya Kupu-kupu malam, bisa jadi pengiring selama membaca buku ini. Sempat menyesali, kenapa baru baca buku ini sekarang, huhuhu.


RE : // Maman Suherman // POP // Cetakan Ketiga, April 2016 // vi + 160 hlm;13,5 x 20 cm // 978-602-6208-31-6 // Baca melalui aplikasi gramedia digital


Edit by photogrid


Buku ini merupakan kelanjutan dari buku RE: , Jika buku pertama 'Re:' menjelaskan tentang Re: dan kehidupannya, maka 'PeREmpuan' menjelaskan kehidupan setelah Re: meninggal. Setelah seperempat abad lebih setelah kematian Re:. Melur, putri kandung Re: mencari jati diri siapa dirinya sebenarnya. Seorang wanita yang telah bergelar PhD bidang ekonomi.

Secara keseluruhan, isi buku menceritakan tentang kegundahan Melur tentang ketidakadilan hukum terhadap kasus pembunuhan ibunya. Memiliki twist yang cukup menyayat hati, walau tidak semua pembaca suka akan hal itu. Masih menggunakan POV Herman. Namun, gaya penceritaannya begitu indah hingga saya larut dalam kisahnya.

Selain itu, ketika membaca buku ini, kita akan menemukan sajak-sajak penuh rasa, teori kriminologi yang dijabarkan dengan ringan dan sederhana. Tanpa perlu menghentikan baca buku dengan cari tahu, apa maksud dari istilah tersebut, tapi kita mengikuti alur dari ceritanya. Bukan hanya pesan kehidupan, pesan agama pun ada jika kita benar-benar membaca dengan hati. Kita mungkin tanpa sengaja pernah menilai orang dari penampilan luarnya, dari pekerjaannya, dari apa yang bisa kita lihat. Pesan pada buku ini, amat sampai ke pembacanya.

“Tahukah kamu apa yang lebih menyakitkan daripada kematian? Memaafkan! Karena dengan memaafkan kau akan memendam rasa sakit dalam hatimu.”
(hlm.82)

peREmpuan // @kangmaman1965 // @pop_icecube // Cetakan Pertama, Mei 2016 // vi + 189 hlm, 13,5 x 20 cm // ISBN : 978-602-6208-32-3 // baca melalui @gramediadigital



Tidak ada komentar:

Posting Komentar